RESENSI KITAB
Kartu Tanda Buku (KTB)
Judul : al-Mushonnaf li Ibni Abi Syaibah
Pengarang : Imam Ibnu Abi Syaibah
Penerbit : Darul Kunuz Isbiliya, Riyadh
Tahun : Cetakan I, 1436 H / 2015 M
Tebal : 25 jilid
Peresensi : Shibghoturrohman Habibulloh
- Pendahuluan
- Latar belakang kitab
Alloh SWT telah memberikan kepada para hambanya nikmat-nikmat yang banyak, diantara nikmat yang paling besar adalah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memberikan petunjuk kepada seluruh manusia agar mereka keluar daridari kegelapan menuju cahayanya yang terang benerang. Alloh SWT memberikan kepada umat ini melewati Rosulnya kitab yang agung nan suci, yaitu al-Quran, selain itu Alloh SWT juga memberikan kepada Rosulnya wahyu yang lain, yaitu Sunnah yang suci, baik berupa perkataan Nabi SAW, perbuatan, ataupun taqrirnya.
Para ualama di zaman dahulu selain mereka menghafal kitabulloh. Mereka juga menghafal Sunnah-sunnahnya, dan mereka menghafal dan meriwayakannya dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Maka mulailah, banyak orang-orang sebelum ulama-ulama mujtahidin yang paham tentang sandaran syari’at ini kemudian ia berfatwa dengannya.
Oleh karena itu sangat banyak pada zaman itu sanad-sanad yang berbeda-beda tingkatannya. Maka menjadi keharusan (hajat) umat pada zaman itu untuk dibukukannya hadits-hadits tersebut. Kemudian sebagian para ulama yang mutqin berijtihad untuk menghafalnya dengan matang dan menulisnya untuk dijadikan buku.
Maka ulama-ulama mulai membukukannya, salah satu ulama yang membukukannya adalah Imam Abu Bakar Abdulloh bin Muhammad bin Abi Syaibah yang beliau namai dengan “Al-Mushonnaf Li Ibni Abi Syaibah”
Kitab al-Mushannaf li Ibni Abi Syaibah adalah satu dari sekian kitab-kitab yang tersusun di dalamnya hadits-hadits ahkam, bab-bab tentang fiqh, dan dikenal dengan sebutan mushannaf, disebut dengan nama ini karena terkandung di dalamnya sunah-sunah, atau apa yang berkaitan dengannya.
- Urgensi kitab
Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Ibnu Syaibah adalah Pemilik Mushannaf yang belum ada seorang pun menyusun yang semisalnya, baik sebelum dan sesudahnya.” Pensifatan (ungkapan pujian) ini yang berasal dari Ibnu Katsir menjelaskan kepada kita betapa berharga dan pentingnya kitab ini, karena Ibnu Katsir yang merupakan ahli hadits dan orang yang berilmu luas, tidak mungkin mengutarakan pendapat seperti ini kecuali kepada kitab yang memang berhak mendapatkan pujian seperti itu
- Isi resensi
- Biografi pengarang
Imam Ibnu Abi Syaibah atau Imam Abu Bakar bin Abdulloh bin Qodhi Muhammad bin Qodhi Abi Syaibah Ibrohim bin Utsman . Lahir pada tahun 160 H, atau ada juga yang mengatakan beliau lahir pada tahun 159 H di Kufah.
Keilmuan dan kekuatan hafalannya menuai pujian ulama dari masa ke masa. Secara global ulama sepakat tentang keadilan dan kekuatan hafalannya dalam meriwayatkan hadis. Adz Dzahabi rahimahullah menyatakan dalam kitabnya, “Ibnu Abi Syaibah adalah pemimpin ulama di masanya, penghulunya para hufazh, penulis kitab-kitab besar, lautan ilmu dan menjadi suri tauladan yang baik dalam kekuatan hafalan.”
Beliau berguru dengan ulama hijaz dan Iraq, yang jumlahnya sanggatlah banyak. al-muzi menyebutkan dalam kitab terjemahnya bahwa guru dari ibnu abi syaibah adalah 121, bahkan ada yang berpendapat lebih banyak lagi yaitu sekitar 213. diantaranya adalah; Al-Qodhi Syarik bin Abdullah, wafat pada tahun 177 H dan beliau adalah syeikh yang paling berilmu diantara yang lain, Abu Akhush Salam bin Salim, wafat pada tahun179 H, Ismail bin Iyas, wafat pada tahun 181 H, Abdullah bin Mubarrok, wafat pada tahn 181 H, Khatim bin Wirdan, wafat pada tahun 184 H, Abdurrahim bin Sulaiman, wafat pada tahun 187 H, dan masih banyak lagi guru-guru beliau yang lain.
ibnu abi syaibah juga banyak memiliki murid-murid, diantara yang paling terkenal adalah; Imam Ahmad, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Ibnu Majah, dan masih banyak lagi.
Ibnu Abi Syaibah rohimahulloh sangat produktif dalam menghasilkan berbagai karya tulis. Diantara karya-karya tulis beliau adalah; at-Tarikh, Kitab al-Iman, Kitab al-Adab, Tafsir Ibnu Syaibah, Kitab al-Ahkam, Kitab Taab al-Quran, Kitab al-Jumal, Kitab al-Futuh, dll.
- metode penulisan kitab
metode penulisan dalam kitab ini adalah membagi pasal-pasal dan bab-bab, dengan metode seperti ini akan memudahkan pembaca dalam mencari sesuatu yang sedang dibutuhkan.
- cakupan tema pembahasan
- jilid pertama : mencakup mukaddimah, biografi pengarang, dan buku
keterangan ushul kitab, dan daftar isi kitab-kitab.
- jilid kedua : kitab thoharoh dan kitab adzan
- jilid ketiga : kitab sholawat (sholat-sholat), sujud tilawah, sujud sahwi dan kaifiyahnya dalam sholat.
- jilid keempat : sujud sahwi dan amalnya di dalam sholat, kitab sholat jum’at, sholat dua ied (fitri dan adhkha), kitab sholat tatowwu’ dan imamah.
- jilid kelima : kitab sholat tatowwu’ dan imamah, dan kitab puasa.
- jilid keenam : kitab puasa, kitab zakat, dan kitab jenazah.
- jilid ketujuh : kitab jenazah, kitab sumpah, nadzar, dan kafarat, kitab haji.
- jilid kedelapan : kitab haji.
- jilid kesembilan : kitab haji, dan kitab nikah.
- jilid kesepuluh : kitab nikah, dan kitab cerai.
- jilid kesebelas : kitab jihad, kitab berburu, kitab jual beli dan transaksi pembayaran.
- jilid keduabelas : kitab jual beli dan transaksi pembayaran.
- jilid ketigabelas : kitab jual beli dan transaksi pembayaran, kitab pengobatan, kitab minuman, kitab aqiqah, kitab makanan, kitab berpakaian dan perhiasan.
- jilid keempatbelas : kitab pakaian dan perhiasan, kitab adab.
- jilid kelimabelas : kitab diyat, dan kitab hudud.
- jilid keenambelas : kitab hudud, kitab contoh-contoh transaksi pembayaran Rosululloh S.A.W, kitab do’a, dan kitab keutamaan-keutamaan Al-Qur’an.
- jilid ketujuhbelas : kitab iman, kitab mimpi, kitab kepemimpinan, kitab wasiat, kitab warisan, dan kitab keutamaan-keutamaan.
- jilid kedelapanbelas : kitab keutamaan-keutamaan, dan kitab safar.
- jilid kesembilanbelas: kitab utusan dan kantor pemerintah, kitab sejarah, kitab surga dan neraka, kitab zuhud.
- jilid keduapuluh : kitab zuhud, kitab awail (yang pertama melakukannya), kitab bantahan atas Abu Hanifah, dan kitab peperangan.
- jilid keduapuluh satu : kitab peperangan, kitab perang jamal.
- Jilid duapuluh dua : daftar isi ayat-ayat al-Quran, daftar isi bait-bait syair, dan daftar isi ujung-ujung hadits dana tsar.
- Jilid duapuluh tiga : daftar isi ujung-ujung hadits dan atsar.
- Jilid duapuluh empat : daftar isi ujung-ujung hadits dana tsar.
- Jilid duapuluh lima : fahros al-A’lam, al-Jama’at, al-Alqob wa al-Kunni, al-Mawathin wa al-Buldan, al-Waqoi’ wa al-Khawadits, al-Wafiyat, al-Walayat, al-Fawaid al-Haditsiyah.
Dan di setiap sebagian besar kitab-kitab yang ada, di dalamnya terdapat banyak sub-sub judul yang berkenaan tentang pembahasan tersebut.
- Keunggulan dan kelemahan kitab
Keunggulan kitab ini ada pada pemahaman dan pemaparannya yang banyak dari hadits-hadits, atsar-atsar dan pendapat tabi’in yang membuatnya menjadi rujukan.
- Tanggapan ulama tentang kitab
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwasannya kitab al-Mushonnaf ini sangatlah baik dan bagus, sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnu Katsir ketika mengomentari buku ini, “Ibnu Syaibah adalah Pemilik Mushannaf yang belum ada seorang pun menyusun yang semisalnya, baik sebelum dan sesudahnya.”
- Penutup
- Kesimpulan dan kalimat penutup
Kitab Musonnaf li Ibni Abi Syaibah adalah salah satu karangan terbaik Imam Ibnu Abi Syaibah. Didalam kitab ini, Penulis menyusun dengan sistematika ilmu fikih setiap bab beserta dengan hadis-hadisnya. Dimulai dengan kitab Thaharah dan diakhiri dengan kitab Al Jamal. Kitab ini mencakup 40.754 hadits yang berkenaan dengan ahkam, bab-bab fikih.
Alhamdulillah resensi kitab al-Mushonnaf li Ibni Abi Syaibah telas selesai di buat, semoga bermanfaat bagi semua yang membacanya. Saya menyadari dalam pembuatan resensi ini tentunya masih banyak kekurangan atau hal-hal yang belum sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu sebagai pembuat resensi berharap adanya islahat dari peresensi-peresensi yang lain agar semakin baik, baik, dan baik.