
Anak kecil itu menangis tersedu karena sudah beberapa hari tak bertemu ibunya. Ada seorang suami kehilangan istrinya dan lain sebagainya. Memang Tsunami Aceh begitu dahsyat sehingga banyak yang meninggal dunia, keluarga terpisah dengan seluruh anggotanya.
Bayangkan dalam suasana bencana , saat gempa, situasi perang , semua merindukan keluarga nya sehat wal Afiat dan berkumpul bersama.
Hal ini adalah hal nyata di akhirat kelak apakah kita akan bertemu keluarga kita ?
Reuni itu kembali bersatu atau berkumpul setelah berpisah untuk sekian lamanya.
Di dunia ini sangat mudah untuk berkumpul dengan keluarga kita. Canggih nya transportasi begitu dunia ini serasa tanpa sekat, dunia serasa sempit. Namun tatkala musim wabah covid-19 ternyata tidak mudah juga.
Maka begitu terasa nikmat nya jika kita bisa berkumpul bersama keluarga terlebih di hari raya idul Fithri semuanya hadir, bercengkerama, bercanda, makan bersama, saling bercerita sungguh nikmat nya maka berkumpul dengan keluarga adalah salah satu kenikmatan duniawi.
Momentum idul Fitri banyak pemudik ,dengan bersusah payahnya mereka berusaha pulang yang penting bisa bertemu dengan keluarga di kampung.
Allah berfirman
رَبَّنَا وَاَدْخِلْهُمْ جَنّٰتِ عَدْنِ الَّتِيْ وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَاَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُۙ
Ya Rabb kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang saleh di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana,( QS : Ghofir/Al Mukmin ayat 8)
Ini malaikat pemikul Arsy mendoakan orang orang beriman.
Said bin Jabir berkata
Seorang lelaki tatkala masuk ke Surga bertanya :” Ya Rabb dimana bapakku ? kakekku ? Ibuku ? Mana anak cucuku ? Mana istri istriku ? Dikatakan kepada nya , :” mereka amalannya tidak seperti amalanmu “.
Lelaki itu berkata :” Ya Rabb saya beramal untuk ku dan untuk mereka juga“. Maka dikatakan kepada nya :” masukan semuanya ke dalam Surga.
Setelah sekian lama entah berapa tahun lamanya, dalam suasana huru hara kiamat, mencekam, menakutkan, Padang Mahsyar yang lamanya 50 rb tahun panas, jembatan diatas neraka jahanam, siksaan yang pedih dan lain sebagainya, kini bertemu kembali dalam kesentausaan, keamanan, kedamaian , keindahan Surga daarus Salaam yang belum pernah mereka lihat.
Inilah yang disebut reuni di Surga. Anak, istri، bapak, Kakek semuanya berkumpul di Surga, ini juga bagian dari kenikmatan di surga , tak lengkap rasanya kenikmatan seorang mukmin sendirian di surga tanpa kehadiran keluarga yang lengkap.
Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
At Thuur 21.
Seseorang bisa bertemu di surga dengan syarat adanya keimanan adanya tauhid Syaratnya adalah keimanan, iman yang kuat ,teguh dan Istiqomah dan bersih dari syirik. Karena surga haram bagi orang musyrik.
Jadi bukan hanya sekedar keluarga biologis tapi harus keluarga yang dibangun di atas idiologi yang benar , yang pasti benar atau Absolut datangnya dari Allah, bukan idiologi yang dibuat oleh manusia ! Seperti kapitalisme, sekularisme, komunisme, paganisme bahkan “nasionalisme” !?
Maka Allah perintahkan kita untuk menjaga keluarga kita (at tahrim :06)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Mari kita evaluasi, type macam mana keluarga kita ini, visi dan misi macam mana yang kita baangun Selama ini, jangan jangan keluarga kita keluarga yang tak tau arah dan tujuan, kemana hendak dibawa rugilah dunia akhirat.
Keluarga Fir’aun, suami di neraka istri di Surga. Keluarga nabi Nuh dan Luth suami di surga istri di neraka. Jadilah keluarga seperti nabi kita Muhammad ﷺ yang suami dan istri istrinya serta anak anaknya masuk surga bersama. Juga keluarga nabi Ibrahim عليه السلام.
Mereka punya banyak istri dan anak tapi semuanya bisa di bimbing masuk kedalam Surga.
Memang seorang lelaki jika dia mampu memberikan kebaikan dan kemanfaatan serta mampu mengarahkan kepada tarbiyah yang baik dan benar atas keluarganya ia boleh membilang keluarga, sehingga makin berbilang juga keluarga yang samara, samawa, dan hingganya makin banyak pula ummat nabi Muhammad ﷺ ini hingga beliau bisa membanggakannya di hari kiamat.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi nya.
Aamiin
Al faqiir ilallah
Chaerul Anwar
Ponpes Islam Darul Fithrah Tahfidz dan IT