SEKILAS INFO
: - Rabu, 08-05-2024
  • 1 bulan yang lalu / Telah di buka SEDEKAH BUKA PUASA UNTUK SANTRI Darul Fithrah, mari kita raih pahala sebanyak banyaknya salah satunya dengan memberi makan dan minum orang yg berpuasa di bulan Ramadhan yg mulia ini.
  • 1 bulan yang lalu / Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an , mari kita gunakan waktu di bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak membaca dan mentadabburi isi Al Qur’an.
  • 3 bulan yang lalu / Bingung pilih pondok Tahfidz atau pondok IT ? di Darul Fithrah kamu bisa dapat keduanya. Lebih Efektif & Efisien
Kedudukan Kisah Dalam Al-Qur’an

Kisah adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan. Bahkan sepertiga Al-Qur’an isinya adalah kisah para nabi dan orang-orang terdahulu. Kisah dalam Al-Qur’an adalah jenis kisah paling tinggi dan paling agung. Ia memegang peranan yang besar dalam mendidik, menghibur, menasehati, memantapkan hati dan memberikan peringatan. Bahkan untuk menghibur dan meneguhkan hati Nabi Muhammad, Allah mengisahkan pada beliau kisah-kisah para nabi terdahulu. Bagaimana mereka dan para pengikutnya diuji dengan berbagai cobaan dan rintangan. Apa saja yang harus mereka hadapi karena kesabaran dan keyakinan mereka terhadap Allah, sampai Allah turunkan pertolongan dan kemenangan bagi mereka.

Syaikh Muhammad bin Shalih bin Al-Utsaimin pernah berkomentar tentang kisah-kisah dalam Al-Qur’an. Beliau mengatakan bahwa kisah-kisah tersebut adalah kisah paling benar, baik dan bermanfaat. Sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam ayat-ayat-Nya, “Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?”, dan ayat, “Kami menceritakan padamu kisah yang paling baik.”, dan ayat, “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” Di samping itu, kisah-kisah Qur’ani juga mengandung pelajaran, ilmu dan teladan.

Sebagian ulama mengatakan, “Kisah merupakan salah satu tentara Allah yang Dia hembuskan ke dalam hati para kekasih-Nya.” Hal ini dikuatkan oleh firman Allah, “Semua kisah tentang rasul-rasul itu Kami ceritakan kepadamu untuk meneguhkan hatimu dengannya. Dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud: 20) 

Dari kesimpulan yang dapat diambil, jelaslah bahwa kisah-kisah dalam Al-Qur’an bukan hanya sekadar narasi, melainkan merupakan wahyu ilahi yang sarat dengan hikmah dan pelajaran. Mereka bukan hanya untuk dikagumi sebagai kisah-kisah lama, tetapi untuk dipelajari, dipahami, dan dijadikan teladan dalam menjalani kehidupan. Dengan demikian, kita diperintahkan untuk merenungkan, memahami, dan mengambil pelajaran dari setiap kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an, karena di dalamnya terdapat kebenaran, ilmu, dan petunjuk bagi mereka yang beriman.

[Mujahid Ammar]

TINGGALKAN KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Arsip