SEKILAS INFO
: - Kamis, 12-12-2024
  • 4 bulan yang lalu / Pengambilan Sanad Al Qur’an Qira’ah Imam Ibnu katsir (Riwayat Al Bazzi & Qunbul) Online bersama Ust Khoirul H. Faturrozy, info hub. 089667586200  
  • 11 bulan yang lalu / Bingung pilih pondok Tahfidz atau pondok IT ? di Darul Fithrah kamu bisa dapat keduanya. Lebih Efektif & Efisien
  • 1 tahun yang lalu / Penerimaan Santri Baru ponpes Darul Fithrah resmi di buka
Adab Menjadi Admin Group Whatsapp

Jika etika group whatsapp untuk anggotanya harus ada, maka adab bagi admin atau pemilik group tentu sudah seharusnya ada. Sebagai muslim, adab dalam hal apapun sangat penting. Karena jika akhlak saja diperhatikan dalam setiap amalnya, adab tentu sudah termasuk di dalamnya. Lalu apa saja sebenarnya adab menjadi admin group whatsapp? Berikut ini ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.

Tujuan Pembuatan Group Whatsapp

Adab menjadi admin group whatsapp yang pertama, yaitu harus memberitahukan apa tujuan pembuatan group tersebut dan mengapa mereka diundang ke group tersebut. Hal yang sangat mendasar karena akan sangat tidak sopan ketika kita mengundang teman-teman yang ada di phone book tanpa diberitahu apa tujuan mereka dikumpulkan di group tersebut. Selain memberitahukan apa tujuan group, perhatikan juga penamaan dan icon yang dipilih untuk group tersebut. Sebaiknya menggunakan penamaan yang masih berhubungan dengan tujuan group.

Sambut Anggota Baru Group

Ketika seseorang kita undang, sebagai admin group whatsapp kita harus selalu menyempatkan waktu untuk menyambut kedatangan anggota baru. Terlambat menyambut dan meminta maaf lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Karena anggota baru akan memperhatikan aturan group jika kita lebih dulu memperhatikan mereka. Lagi-lagi soal kesopanan, adab menjadi admin group whatsapp sudah tentu kita harus mempersilahkan tamu yang kita undang.

Jelaskan Aturan dengan Jelas dan Baik

Aturan dalam group whatsapp sangat penting. Akan berantakan jika sebuah group tanpa aturan yang jelas. Dan yang paling berhak membuat dan menerapkan aturan ini tentu tak lain admin atau pemilik group. Sudah barang tentu ini salah satu adab menjadi admin group whatsapp. Penjelasan aturan group haruslah jelas. Jika masih ada yang melanggar, maka terapkanlah dengan baik. Perlu kita ingat, mereka anggota group datang baik-baik, maka harus diperlakukan dengan baik. Jika ada yang merasa tidak bisa mengikuti group dan aturannya maka usahakan persilahkan mereka sendiri yang left group, menendang mereka keluar hanya berlaku bagi trouble maker yang sudah diperlakukan dengan baik tetapi tidak berubah.

Berlakukan Jam Posting

Meskipun seandainya sifat group hanya satu arah, dan admin punya banyak waktu untuk melakukan posting tetapi tetap perhatikan waktunya. Ada baiknya kita mengatur jadwal untuk posting, agar mereka yang mengikuti group kita tidak terganggu dengan jam kerja mereka. Kalaupun harus diposting di jam tertentu, maka usahakan untuk disiplin di jam tersebut. Ini demi kenyamanan anggota group. Karena tak jarang yang merasa terganggu dengan notifikasi di jam kerja yang mengganggu konsentrasi mereka. Perlu disampaikan juga ke anggota group untuk dipersilahkan melakukan ‘mute’ terhadap group jika notifikasinya dianggap mengganggu.

Pisahkan Laki-laki dan Perempuan

Adab menjadi admin group ini selintas tidak penting tetapi sebenarnya sebaliknya. Jika memungkinkan, sebagai admin harus membuat group yang terpisah antara laki-laki dan perempuan. Terlebih untuk group yang sifatnya dua arah, karena dikhawatirkan terjadi ‘fitnah’. Tak jarang anggota laki-laki yang tak cukup sopan, memposting lelucon yang akan sangat menyinggung anggota perempuan. Atau bisa jadi ada anggota laki-laki yang justru menggunakan group untuk melakukan pendekatan terhadap anggota perempuan. Ini tentu tidak diharapkan, jangan sampai group kita jadi biro jodoh.

Itulah beberapa adab menjadi admin group whatsapp yang harus kita perhatikan. Lebih baik repot di awal daripada kita harus merapikan semuanya di tengah jalan. Dan akan sangat melelahkan jika sekumpulan orang, tanpa ada yang mengarahkan dan aturan jelas.
Pondok Pesantren IT Darul Fithrah Sukoharjo. Berbasis IT tidak membuat para santrinya jauh dari Al Qur’an, bahkan santri dituntut untuk menguasai Al Qur’an dan bahasa (Arab dan Inggris). Pesantren IT di Sukoharjo ini menyiapkan para santri untuk menghadapi tantangan global dimana manusia sudah sangat tergantung dengan teknologi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

PENGUNJUNG