
يَقُوْلُ ابْنُ تَيْمِيَّةَ رَحِمَهُ اللهُ : “مَا رَأَيْتُ شَيْئاً يُغَذِيَ الْعَقَلَ وَالرَّوْحَ ، وَيَحْفَظُ الْجِسْمَ ، وَيَضْمَنُ السَّعَادَةَ ؛ أَكْثَرُ مِنْ إِدَامَةِ النَّظَرِ فِي كِتَابِ اللهِ تَعَالَى.”
سَأَلَ رَجُلٌ أَحَدَ السَّلَفِ : كَمْ نَقْرَأُ مِنْ الْقُرْاَنِ ؟
فَقَالَ عَلَي قَدْرِ مَا تُرِيْدُ مِنَ السّعَادَةِ.
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang bisa memberikan nutrisi akal, ruh, dan dapat menjaga badan serta memelihara kebahagian melebihi daripada selalu menela’ah kitab Allah ta’ala.”
Seorang bertanya kepada salah seorang salaf berapa kali kita membaca al-Quran?
Ia menjawab: “Sesuai dengan berapa keinginan Anda mendapatkan kebahagian.”